Hak senada disampaikan Ketua Gerakan Masyarakat Adat Simalungun Horisan, Sarmuliadin Sinaga ST.
Bahkan dia meminta supaya oknum anggota DPR RI agar lebih fokus mencari solusi ekonomi bangsa dan tidak ikut campur dalam upaya menghilangkan hak kultur masyarakat adat Simalungun.
Menurutnya, hak ulayat di Simalungun jelas dimiliki oleh keturunan tujuh harajaon, yakni Damanik, Sinaga, Purba Tambak, Dasuha, Purba Pakpak, serta Saragih Garingging dan Dasuha. “Merekalah yang berhak mengatasnamakan tanah adat di Simalungun,” tegas Sarmuliadin, Senin (23/9/2025).
Ia menolak skenario dari sekelompok pihak yang mencoba seolah-olah memberi ruang bagi klaim ulayat oleh suku lain di wilayah Sihaporas. Bahkan, ribuan hektare lahan di atas konsesi perusahaan disebut-sebut hendak diklaim. Padahal, kata Sarmuliadin, keturunan marga asli Simalungun justru banyak yang kekurangan lahan dan tetap menghormati Undang-Undang.
“Jangan dibalik seolah-olah ada pelanggaran HAM di Simalungun. Hak yang sah tetap milik orang Simalungun. Pemerintah daerah, Kapolres, Kodim, dan Forkopimda jangan membiarkan kerusuhan baru dengan bersikap setengah hati terhadap kelompok Lamtoras ataupun pihak konsesi,” tegasnya.