Apel dimulai dengan laporan komandan pasukan, dilanjutkan penghormatan, doa, pengucapan Tribrata dan Catur Prasetya, hingga arahan dari pimpinan apel. Dalam arahannya, Kapolres Marganda menyoroti beberapa isu strategis yang perlu mendapat perhatian serius dari seluruh personel.
“Saat ini Indonesia sedang berduka. Bencana alam melanda tiga provinsi: Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Di Sumut sendiri, 20 dari 29 polres terdampak. Ini menjadi momen pengabdian kita kepada masyarakat,” ungkap Kapolres dengan nada prihatin.
Ia menambahkan, meski Simalungun relatif aman dengan hanya banjir ringan di beberapa titik, kewaspadaan tetap harus dijaga. “Rekan-rekan kita masih ada yang BKO dari Polda dan Brimob untuk aksi kemanusiaan. Kita patut bersyukur tidak mengalami bencana hebat, dan personel kita di lapangan sudah bergerak cepat membantu masyarakat yang terdampak banjir ringan,” jelasnya.
Kapolres juga mengingatkan bahwa Simalungun termasuk daerah rawan bencana. “Kita harus tetap waspada dan terus memonitor kegiatan masyarakat. Pelaksanaan tugas harus dilakukan dengan baik dan sungguh-sungguh,” tegasnya.




