Salah seorang warga setempat, Rahman, menyebutkan, sejak dibangun gedung itu tidak pernah terlihat para pekerja mengunakan alat pelindung diri, seperti sepatu, topi, rompi, sarung tangan dari karet, sebutnya.
Lanjutnya, coba perhatikan pekerja memasang seng atap gedung kan mengunakan mesin klem paku seng, itu kabel jika terkelupas bisa kesetrum, kan bahaya cara kerja seperti itu, sebutnya.
Untuk mengetahui mengapa pekerja tidak disediakan APD kepada pekerja, tidak satupun pengawas, konsultan, dan pihak pengelola bangunan dijumpai di lokasi pekerjaan.
Pihak dinas pendidikan dan kebudayaan kota Langsa juga tidak di peroleh keterangan, sampai berita ini ditayang.(Obama)




