Dari hasil penyelidikan sementara, peristiwa naas itu terjadi sekitar pukul 15.30 WIB, ketika korban sedang berada di sisi kiri jalur rel sambil menggunakan ponsel dengan headset terpasang. Menurut keterangan saksi mata, Frengky Deni (36 tahun), yang juga warga sekitar, korban tampak tidak menyadari datangnya kereta api yang melaju dari arah Pematangsiantar menuju Medan.
Diduga karena mengalami gangguan pendengaran, korban tidak mendengar suara peringatan dari masinis. Akibatnya, tubuh korban tersenggol oleh badan kereta, mengakibatkan luka serius pada bagian kaki kanan yang patah, serta luka robek di dahi dan bahu kanan.
“Saya lihat korban sedang pegang handphone di pinggir rel, dia tidak sadar ada kereta datang. Begitu tersenggol, saya langsung lari dan bantu bawa ke rumah sakit,” ungkap Frengky Deni yang menjadi saksi pertama di lokasi.
Saksi lain, Amiruddin (67 tahun), seorang purnawirawan Polri, juga membenarkan kejadian tersebut. Ia menuturkan bahwa tindakan cepat warga bersama pihak kepolisian membantu mengevakuasi korban merupakan langkah yang patut diapresiasi.




