Belum sempat menerangkan dengan baik, salah satu sepupu Ali Adam yang saat itu juga berada di warung terlibat pergesekan dengan salah seorang yang diduga memihak kepada pangulu. Orang tersebut membenturka kepalanya beberapa kali ke muka sepupu Ali Adam tersebut. Pergesekan itu membuat situasi memanas. Ali Adam kemudian berdiri untuk mencoba melerai. Kemudian, saat itu secara tiba-tiba Sarimuliaman Damanik melayangkan tinjunya ke wajah Ali Adam.
Dalam situasi tegang itu, Ali Adam berupaya melindungi diri. Saat itu, dia merasa dirinya ada juga yang memukulnya dari arah belakang, ada yang memegang tangannnya dengan kuat sehingga dia tidak bisa leluasa untuk menghindar dan melindungi diri. Akhirnya karena situasi tegang itu, orang-orang lain di sekitar lokasi turut datang untuk menenangkan situasi. Bahkan, saat Ali Adam sudah berupaya beranjak melindungi diri, Sarimuliaman Damanik masih berusaha mengejarnya.
Yang memperburuk keadaan, pangulu yang berada di lokasi tidak melakukan upaya apa pun untuk menghentikan peristiwa tersebut, meskipun dirinya menjadi pihak yang semestinya mampu menenangkan situasi. Hal inilah yang kemudian dinilai sebagai bentuk pembiaran atau bahkan pemicu konflik oleh pihak pelapor.