Langkah optimalisasi melalui diversifikasi tanaman kelapa sawit di lahan tidur dilakukan berdasarkan kajian internal, serta mempertimbangkan efisiensi biaya. Tingginya ongkos produksi teh menjadi pertimbangan utama dalam pemanfaatan lahan yang selama ini tidak produktif.
“Kami tetap memegang teguh peraturan perundangan yang berlaku, termasuk rekomendasi dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP),” tambahnya.
Prestasi Nasional, Reputasi Internasional
Komitmen PTPN IV Regional II terhadap pengelolaan kebun teh tidak hanya dibuktikan lewat pernyataan, tetapi juga melalui capaian konkret. Dalam dua tahun terakhir, unit kebun teh menunjukkan performa luar biasa.
Teranyar, Teh Butong berhasil meraih penghargaan dalam ajang National Tea Competition (NTC) 2025 yang digelar di Yogyakarta, 22 Mei lalu.
Pabrik Teh Tobasari, yang juga berada di bawah naungan PTPN IV Regional II, turut menyabet penghargaan sebagai salah satu pabrik teh terbaik nasional.
Tak hanya itu, sepanjang 2024, PTPN IV Regional II menerima penghargaan Turn Around Terbaik untuk unit usaha non-core yang berhasil bangkit dari keterpurukan. Salah satu tonggaknya adalah keberhasilan Kebun Teh Bah Butong mencatat laba positif untuk pertama kalinya dalam 25 tahun terakhir, tepatnya hingga Mei 2025.




