Dua perkampungan yang paling dekat dengan lokasi kebakaran adalah Huta Lumban Tongatonga dan Huta Pangiringan. Warga dari kedua dusun itu mulai cemas dengan potensi meluasnya api.
“Kami takut api turun ke perkampungan, apalagi angin cukup kencang sore ini,” ungkap seorang warga dari Huta Pangiringan yang enggan disebut namanya.
Sampai saat ini belum terlihat adanya tim pemadam kebakaran atau bantuan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir di lokasi kejadian.
Warga hanya mengandalkan peralatan seadanya untuk mencegah api mendekat ke perkampungan. Beberapa pemuda dilaporkan turun langsung ke lokasi untuk memantau arah penyebaran api.
“Kami berusaha semampunya, tapi kalau tidak ada bantuan dari pemerintah, sulit rasanya mengendalikan api sebesar itu,” ujar seorang warga.
Kepala Desa Sabulan, hingga berita ini diturunkan, belum memberikan pernyataan resmi terkait upaya penanganan kebakaran tersebut.
Kecamatan Sitiotio memang dikenal rawan kebakaran hutan dan lahan saat musim kemarau tiba, terutama di wilayah-wilayah perbukitan yang ditumbuhi semak dan ilalang kering.