“Sedangkan guruku, Kautsar, adalah orang yang paling getol memenangkan Ombus – Syeh Fadhil,” ucapnya.
Kepada penulis dia mengisahkan, ada rasa gugup dan euforia saat proses pemilihan, terutama ketika angka mulai di hitung dan Mualem – Dek Fadh melaju dengan suara yang meroket.
“Aku tersenyum, dalam hati ku berkata, apakah benar kali ini guru kalah dan aku menang?,” gumam Tarmizi, seraya merapikan posisi duduknya.
Penulis pun dengan asyik saja memainkan android yang dipegang, dan merangkum ungkapan suka cita Ketua Influencer Aceh ini.
“Aku terus mencari informasi ke mana – mana, Mualem – Dek Fadh tetap juara, namun karena pleno belum selesai, rasa bangga dan bahagia, ku simpan dulu di lubuk hati yang terdalam, biarlah pengumuman remi di umumkan KIP Aceh,” bilangnya.
Sesekali Tarmizi terlihat tersenyum sumringah, dan tampak seakan seperti mengingat wajah tampan Kautsar (sang guru politik yang sangat di hormatinya*).
“Guru ku Kautsar, jika memang kalkulasi kemenangan yang menjadi pilihanmu masih tidak dapat rumus, maka berbesar-hatilah untuk memberi kemenangan kepada ku, biarlah kali ini aku merasakan kebahagian kemenangan,” imbuhnya.




