Insert foto: Tarmizi Age – Kautsar, Praktisi Politik Aceh. (Ist)
Catatan oleh: Heriwan,SE
Wartawan Nusantara Netizen Biro Kabupaten Aceh
TIDAK ada kawan dan lawan yang abadi di dalam politik. Demikian sekelumit filosofi yang kerap di gaung-gaungkan sejumlah politisi besar di tanah air. Namun, petuah itu cenderung jauh berbeda dengan diagnosa politik di Aceh, penulis menemukan sosok ‘Guru dan Murid’ yang cinta damai meskipun berbeda pandangan.
Tentunya, setiap kontestasi selalu dimaknai oleh pemikiran kalah atau menang, kendati jarang berpikir untung atau rugi. “Kali ini, aku berseberangan dengan guru yang men-jerumuskanku ke dalam dunia politik, guru ku itu bernama Kautsar,” kata Tarmizi Age Ketua Influencer Aceh, Selasa (3/12/2024).
Sejatinya, Tarmizi (begitu panggilan akrabnya*), pada Pilkada Aceh kali ini, benar-benar berusaha dan berupaya dengan segenap ilmu yang dimiliki untuk memenangkan pilihannya yang jatuh kepada pasangan Muzakir Manaf (Mualem) – Fadhlullah (Dek Fadh) sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh.




