Selesai mengikuti pendidikan, Jasin pun mendapat pangkat Hoofd Agent (bintara). Pada awal kependudukan Jepang di Indonesia, Jasin kembali ke Sukabumi. Di sana ia mengikuti pendidikan polisi milik Jepang yang lebih menekankan pada pendidikan militer.
Sesudah itu, Jasin ditempatkan di Gresik. Ia bertugas sebagai instruktur di Sekolah Polisi di Surabaya, tempat mendidik para calon anggota Polisi Istimewa Jelas mantan Kasat lantas Polrestabes Palembang.
Jasin ikut terlibat dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Tindakan cukup monumental yang pernah dilakukan Jasin adalah saat ia memproklamasikan perubahan Polisi Istimewa menjadi Polisi Indonesia.
Proklamasi tersebut ia kumandangkan pada 21 Agustus 1945. Melalui proklamasi ini, Jasin berarti telah melepaskan keterikatan Polisi Istimewa dengan Jepang.
Hal ini juga telah mengubah status polisi dari polisi kolonial menjadi polisi negara merdeka. Proklamasi tersebut sekaligus menjadi bentuk antisipasi terhadap adanya kemungkinan Jepang melucuti senjata Polisi Istimewa.