Kedatangan warga dari 3 Desa tersebut sebagai Audiensi yang diawali dengan pemaparan fakta di lapangan oleh warga berupa pembangunan pintu klep dan tertutupnya drainase, sehingga berakibatkan terjadinya banjir.
“Ditahun lalu tidak pernah banjir karena drainase tersebut mengalir atau berjalan baik”, ucap sala satu perwakilan warga di depan Ketua Komisi I DPRD batu Bara.
Terdapat beberapa poin tuntutan yang disuarakan oleh warga dari tiga desa tersebut, diantaranya menambah swing pintu klep, dan menutup kembali parit sementara, serta memfungsikan kembali drainase di pintu masuk Pantai Sejarah, agar warga tidak lagi kebajiran.
Disisi lain, salah satu perwakilan warga dari Desa Perupuk yaitu Nasri (38) juga mensesalkan adany penutupan bangunan drainase, yang diduga dari pengerjaan pengaspalan di tahun 2020 yang lalu.
Setelah pemaparan-pemaparan dari warga tersebut, Ketua Komisi I DPRD Batu Bara menyatakan bahwa untuk permasalahan tersebut, pihaknya akan meninjau kelapangan dalam waktu dekat ini. Dan hal tersebut nantinya akan menjadi catatan khusus bagi pihak Pemerintah Daerah Kab.Batu Bara maupun DPRD Batu Bara untuk lebih memperhatikan atas keluhan yang terjadi yang diduga disebabkan oleh Bangunan Pintu Klep tersebut yang berakibat terhadap warga sekitar, ujar Ketua Komisi I DPRD Batu Bara mengakhiri. *RI#