Kemudian, kata Bungaran, pada kesempatan yang sama orang tua SS meminta agar anaknya diobati dan diperiksa kesehatannya. Kemudian meminta agar pihak sekolah mengeluarkan CS dari sekolah tersebut.
“Orang tua SS menjelaskan bahwa agar mengobati dan memeriksa keadaan anaknya dan membawa berobat untuk melakukan CT-scan ke rumah sakit dan memohon kepada pihak sekolah agar mengeluarkan CS dari SMP Parmaksian,” sebut Bungaran.
Lalu, dalam rapat itu disepakati kedua belah menyelesaikannya secara kekeluargaan.
“Hasil rapat tersebut bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan ini dan korban akan di bawa ke Rumah Sakit Siantar untuk di lakukan CT-Scan kepada korban. Selanjutnya akan dilakukan penyelesaian di Polres Toba (Unit PPA),” sebut Bungaran.
Bungaran meminta kepada para pelajar agar kejadian perkelahian ini tak terulang di kemudian hari. Ia juga berpesan kepada orang tua/wali pelajar agar terus melakukan pengawasan terhadap anak-anaknya.
“Perlunya pengawasan kepada anak-anak sehingga diperlukan peran orang tua dan keluarga dalam mendidik anak dan tidak sepenuhnya diserahkan tanggung jawab kepada guru di sekolah,” ujar Bungaran.(jbr/jbr)