Total 13 tahun lamanya, dia hidup di tengah-tengah masyarakat yang mayoritas Kristiani, yang semakin menumbuhkan sikap toleransi nya. Perbedaan itu tidak dianggap nya merupakan suatu hambatan, malah jujur diakuinya, perbedaan itu telah memperkaya khasanah kehidupannya.
Sawit – SIM, Samsat – SIP
Memasuki tahun 2001, suami Ida Siregar ini kemudian dipindahkan ke Polres Labuhanbatu. Sama dengan di Taput, di tempat barunya, Rusdi juga merupakan seorang perantau.
Dia kembali harus beradaptasi, dengan lingkungan barunya. Meski kondisinya tidak sekompleks saat dia baru tiba di ‘tanah Batak’ namun bertugas di Labuhanbatu juga memaksa Rusdi harus banyak belajar hal-hal yang baru.
“Awalnya saya ditugaskan menjadi pengawas di sebuah pabrik kelapa sawit. Ya namanya pengalaman baru, saya cuma berpikir bagaimana kerja dengan sebaik-baiknya,” katanya.
Rusdi memilih bekerja sesuai aturan yang ada. Menjalankan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan. Contohnya seperti dengan tegas dia menolak menerima buah sawit yang belum matang.