Diceritakan Pramono, satu bulan sebelum peristiwa ini terjadi, di daerah tempat tinggalnya tidak pernah ada turun hujan dan bahkan cuaca disana terasa cukup panas.
“Sebelumnya memang enggak pernah hujan bang hampir lebih kurang 1 bulan lamanya, cuacanya memang teramat panas terasa. cuma kelang 3 hari sebelumnya ada hujan gerimis – biasa aja. Nah yang kemarin diawalin angin kencang aja bang tidak ada suara geluduk,” ucapnya.
Pramono manambahkan, akibat dari kejadian hujan es ini sejumlah pohon karet tumbang dan satu tiang parabola warga setempat roboh.
“Kalau rumah nggak ada yang roboh bang, orang hanya butiran es batu paling besar seibu jari tangan aja bang,” cetusnya.
Dalam kepercayaan warga setempat, hujan es ini merupakan berkah. Konon katanya, butiran hujan es tersebut akan menjadi obat jika berhasil mengambil dan memakannya.
“Saat hujan berlangsung, teman ada cerita anak – anak kecil itu mandi hujan smbil mengumbilin butiran es tersebut dan langsung memakannya. soalnya kata org tua itu merupakan salah satu obat bang,” jelasnya.