Nusantara Netizen
13 Desember 2025 | 09:28 WIB
No Result
View All Result
No Result
View All Result
  • INDEKS
  • TRENDING
  • PERISTIWA
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • LINGKUNGAN
  • INDEKS
  • TRENDING
  • PERISTIWA
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • LINGKUNGAN
No Result
View All Result
Nusantara Netizen
No Result
View All Result
  • INDEKS
  • TRENDING
  • PERISTIWA
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • LINGKUNGAN
Home ARTIKEL

Wartawan oh Wartawan

by Redaksi
21 Juni 2021 | 19:36 WIB
in ARTIKEL, TRENDING
A A
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsappShare on Telegram

Oleh: Muhammad Sahrir, Mantan Ketua PWI Sumut

Masih mau jadi wartawan? Bersiaplah, suatu saat anda akan mati dibunuh, ditembak, ditabrak, rumah dibakar, diancam, diteror, dimaki dan berbagai perlakuan tidak manusiawi lainnya. Semua peristiwa sadis ini bakal dihadapi jika pemberitaan bertentangan dengan para pelaku kejahatan.Dengan berbagai cara mereka akan berusaha membungkam. Mulai dari ancaman teror hingga pembunuhan sadis. Menariknya, pelakunya bukan objek pemberitaan, tapi selalu melibatkan pihak ketiga untuk menghilangkan jejak. Dan, aktor utamanya baru terungkap jika pelakunya tertangkap.

Inilah duka laten yang melingkari kehidupan wartawan. Tak pernah ada jaminan yang pasti tentang keselamatan jiwanya. Padahal di UU Pers pasal 8 disebutkan; Dalam melaksanakan profesinya wartawan mendapat perlindungan hukum. Artinya, ada jaminan keselamatan saat wartawan melaksanakan tugas, termasuk perlindungan keamanan dari pihak manapun.

Namun faktanya, kriminalisasi selalu menghantui wartawan saat melaksanakan tugas. Mulai dari kekerasan verbal yang merenggut nyawa hingga kekerasan nonverbal datang silih berganti. Semuanya bermuara pada pemberitaan yang dianggap kontradiksi bagi pelaku kejahatan, walaupun sudah memenuhi kaedah jurnalistik.

Inilah wartawan, tak akan pernah mampu memprediksi langkahnya dari hari kehari. Setiap saat, ancaman selalu datang menghadang. Makanya aku selalu mengingatkan kepada rekan-rekan sejawat dalam setiap dialog dan ceramah untuk tetap berhati-hati dan mengutamakan keselamatan diri.

“Setiap anda melangkahkan kaki dari rumah, anda tak akan pernah tau peristiwa apa yang bakal anda hadapi. Langkah kananmu adalah mengkabarkan informasi kepada masyarakat, namun langkah kirimu bisa menuju rumah sakit hingga kematian. Ini akibat tulisan, pemberitaan dan tayangan yang anda lakukan berseberangan dengan pelaku kejahatan. Padahal anda sudah berbuat benar, menjalankan tugas jurnalistik sesuai UU Pers dan KEJ, namun bagi pelaku kejahatan anda dianggap momok yang harus dimusnahkan. Antisipasinya, yakinkan diri bahwa apa yang anda lakukan adalah pekerjaan mulia. Serahkan semua pada Allah, karena Dialah yang menentukan jalan hidup kita. Tapi, tetaplah waspada, utamakan keselamatan diri, dan jika hal terburuk yang terjadi kita harus siap menghadapi. Ini resiko kita sebagai penghubung informasi.”Memang, maut tak bisa dielakkan. Semua orang harus siap menghadapinya, namun bagaimana jika kematian seakan sudah direncanakan? Faktanya, tak satu wartawan yang harus meregang nyawa dibunuh secara keji oleh para pelaku biadab.

Tergres, kasus tewasnya Marasalem Harahap, Pemred lassernewstoday.com ditemukan meregang nyawa didekat rumahnya di Karang Anyer, Simalungun, Sabtu dinihari (19/6) dengan luka tembak.

Walau banyak spekulasi tentang attitude korban selama menjalankan profesinya, baiknya kita abaikan dulu. Kucing tetangga yang sering mencuri ikan di rumah kita sekalipun jika kita aniaya atau dibunuh bisa menimbulkan kegaduhan besar bahkan berujung ke penjara jika pemiliknya complain.

Begitu juga seorang pembunuh jika dibunuh malah kitanya juga dianggap pelaku pembunuhan. Ini adalah hakekat negara hukum. Semua warga negara sama hak dan kedudukannya dimata hukum, tanpa pengecualian. Tapi jika kita negara barbar, prilaku saling bunuh adalah lumrah.
Siapa yang kuat dia yang berkuasa, siapa yang lemah hanya akan jadi objek kekuasaan. Itukah? Tanyakan pada rumput yang bergoyang, kata Ebiet G. Ade.

Selain Marsal Siregar, banyak wartawan yang tewas dibunuh sebagai dampak dari pemberitaan, jumlahnya belasan. Serunya, dari sejumlah kasus hanya sebagian kecil saja yang terungkap, sebagian besar lainnya masih meninggalkan misteri. Dan, lagi-lagi pelakunya bukan objek pemberitaan, tapi pembunuh bayaran atau orang suruhan agar peristiwa kriminal berat bisa hilang jejak. Luar biasa memang cara membungkam wartawan.

Di Nias Selatan, Sumatera Utara, kasus Eliyuddin Telaumbanua, wartawan Berita Sore Medan tahun 2005 yang tak terkabar hidup atau mati masih menggantung. Anehnya walau tak terkabar keberadaannya, polisi saat itu menetapkan 7 orang tersangka pelaku pembunuhan. Di Probolinggo, Jawa Timur, Herliyanto, wartawan Tabloid DeltaPos Sidoarjo ditemukan tewas tahun 2006. Polisi menangkap 3 pelaku, tapi pengadilan membebaskannya dengan dalih 2 pelaku tak cukup bukti dan 1 lagi dianggap gila. Kasus ini bak tak berujung. Di Pontianak, Kalimantan Barat, Naimullah, wartawan Sinar Pagi ditemukan tewas tahun 1997, belum juga terungkap. Di Merauke, Papua, Ardiansyah Wibisono, wartawan Tabloid Jubi dan Merauke TV ditemukan tewas tahun 2010, dianggap tewas biasa akibat tenggelam, padahal badannya penuh luka. Di Maluku Tenggara Barat, Alfrets Mirulewan, Pemred Tabloid Pelangi ditemukan tewas tahun 2010. Kasus bergulir, pelaku disidangkan tapi semua tersangka serentak cabut BAP, kasus akhirnya ngambang.

Pembunuhan Udin Bernas lebih seru, bak jalan tak berujung. Fuad M. Syarifuddin wartawan Harian Bernas Jogjakarta tewas dibunuh tahun 1996, namun sampai kini masih misteri hingga melahirkan banyak spekulasi mengungkap fakta sebenarnya. Kasus pembunuhan wartawan Radar Bali, AA Narendra Prabangsa tahun 2009 di Pelabuhan Padang Bai, Bali tak kalah menarik. Pelakunya sudah divonis seumur hidup, namun diringankan menjadi 20 tahun karena grasinya dikabulkan Presiden Jokowi. Tahun 2010, Ridwan Salamun, kontributor Sun TV di Tual, Maluku Tenggara tewas meregang nyawa dibantai saat meliput pertikaian warga. Uniknya 3 pelaku dibebaskan pengadilan karena dianggap tidak terbukti.

Belum lagi Ersa Siregar, wartawan RCTI dan kameraman TVRI Aceh, Muhammad Jamaluddin yang tewas ditembak saat meliput konflik TNI-GAM di Aceh tahun 2003, termasuk Agus Mulyawan, koresponden Asia Press Jepang tahun 1999 tewas ditembak di Los Palos, Timtim (masih bagian kedaulatan RI).

Tahun 2019 di Labuhan Batu, Sumut juga digegerkan tewasnya 2 wartawan, Maraden Sanipar dan Martua Siregar. Dalam kasus ini Aliansi Jurnalis Independen (AJI) menilai kematian kedua wartawan terkait tugas jurnalistik, namun keduanya dianggap LSM dan bukan melaksanakan tugas jurnalistik. Peristiwa lain yang belum bersentuhan nyawa wartawan juga berlangsung secara beruntun di Sumut dengan rentang waktu belum sebulan. 29 Mei 2021 terjadi kasus percobaan pembakaran rumah wartawan linktoday.com, Abdul Kahar Lubis di Siantar, 31 Mei mobil wartawan Metro TV, Pujianto dibakar OTK di rumahnya di Sergai. 13 Juni 2021, rumah orangtua wartawan Metro 24, Syahara Sofyan di Binjai dibakar OTK dengan bom molotov.Ya, inilah wartawan. Punya tugas mulia, tapi tak pernah terhargakan nyawanya. Semua pihak sudah beraksi, mengecam segala bentuk aksi kriminalisasi terhadap profesi, namun tak pernah ada jaminan atas rentetan peristiwa yang terjadi. Wartawan dianggap ratu dunia, penyambung aspirasi, bak pilar keempat pembangunan. Ternyata semua itu cumak lip service.

Kemarin satu nyawa lagi melayang, besok-besok pasti bakal ada lagi. Lantas, akankah wartawan akan berhenti berekspresi? Atas nama kemerdekaan pers, wartawan takkan surut berpantang. Layar sudah dikembangkan, teruslah menyampaikan kebenaran, walau nyawa taruhannya. Hanya saja, atas nama persamaan hak, kebebasan pers dan penegakan hukum di negeri ini, beri kami kenyamanan agar kami mampu menyampaikan fakta. Itu saja.

Share1Tweet1SendShare
ADVERTISEMENT

Berita Terkait

TRENDING

Sarimuda Purba: “Selama saya bertugas, Dana Desa tidak bisa direalisasi akibat konflik Pangulu dan Maujana Nagori”

16/08/2025

Simalungun, Nusnet.news- Permasalahan serius terkait realisasi Dana Desa (DD) di Nagori Purwodadi, Kecamatan Pamatang Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, akhirnya...

Read more
TRENDING

Koordinator Simalungun Transparansi (SISI)Duga Proyek Pembangunan Stadion Mini Raya Sarat Penyimpangan Anggaran

01/07/2025

Simalungun, Nusnet.news– Kordinator SISI, Samuel Simorangkir, menyampaikan dugaan adanya penyimpangan anggaran dalam proyek pembangunan Stadion Mini di Kecamatan Raya. Menurutnya,...

Read more
TRENDING

Malelo and The Slay Band Asal Medan Siap Bersaing Dikanca Musik Nasional 

11/06/2025

Medan, Nusnet.news- Malelo and The Slay adalah band rockabilly asal Medan, Indonesia, yang dibentuk pada pertengahan tahun 2024. siap bersaing...

Read more
TRENDING

Kades Kemeri Klarifikasi Sepihak, Ini Tanggapan Ketua GWI Provinsi Banten

07/05/2025

Tangerang, Nusnet.news- Ketua Gabungan Wartawan Indonesia (GWI) Provinsi Banten Syamsul Bahri angkat bicara terkait adanya klarifikasi Kepala Desa Kemeri, Kecamatan...

Read more

Berita Terbaru

KRIMINAL

Polres Pematangsiantar Ungkap Pemilik Ganja 1,4 Kg di Gang Prima

12 Desember 2025 | 19:06 WIB
Labuhanbatu

Drainase di Jalan Poros SM Raja Dikeruk, Arus Kendaraan Dari Arah Sigambal di Alihkan Sementara

12 Desember 2025 | 13:58 WIB
DAERAH

Bhayangkari Peduli! Polres Simalungun Gelar Dapur Umum, Siapkan Ribuan Makanan untuk Korban Banjir dan Longsor Sumut

12 Desember 2025 | 13:37 WIB
PERISTIWA

Telkom Group Bergerak Cepat, Pulihkan Konektivitas dan Salurkan Bantuan di Wilayah Terdampak Bencana Aceh

12 Desember 2025 | 13:22 WIB
PERISTIWA

Pasca Banjir Bandang Kota Langsa Kembali Berjalan Normal

12 Desember 2025 | 13:19 WIB
OLAHRAGA

Syahkira Atlet PTMSI Labuhanbatu Juara I Tunggal Putri KU 12 Kejurprov 2025

12 Desember 2025 | 13:16 WIB
Labuhanbatu

Bupati Labuhanbatu Temui Warga Batang Toru dan Garoga Tapsel yang Terdampak Banjir

12 Desember 2025 | 08:43 WIB
Labuhanbatu

Peringatan HKG PKK ke-53, PKK Tegaskan Peran Penting Sebagai Mitra Strategis Pemerintah

10 Desember 2025 | 21:27 WIB
HUKUM

Polsek Tanah Jawa Gerebek Lokasi Tambang Ilegal di Kebun PTPN IV Balimbingan

10 Desember 2025 | 18:09 WIB
Labuhanbatu

Bupati Labuhanbatu Serahkan Truk Sampah Untuk Kecamatan Rantau Selatan

9 Desember 2025 | 21:52 WIB
DAERAH

Kapolres Simalungun Hadiri Perayaan Natal Pemkab, Perkuat Kerukunan Umat Beragama di Bumi Habinsaran

9 Desember 2025 | 20:27 WIB
DAERAH

Ratusan Wartawan Biro Kota Langsa Tidak Tersetuh Bantuan Pangan Dari Pemerintah

9 Desember 2025 | 18:13 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Karir
  • Kode Etik
  • Kode Perilaku Perusahaan Pers
  • SOP Wartawan

©2021-2024 Nusnet.news

rotasi barak berita hari ini danau tobaberita

No Result
View All Result
  • INDEKS
  • TRENDING
  • PERISTIWA
  • DAERAH
  • NASIONAL
  • POLITIK
  • HUKUM
  • OLAHRAGA
  • LINGKUNGAN

©2021-2024 Nusnet.news

rotasi barak berita hari ini danau tobaberita