“Pak Naslindo bilang dana 40 miliar dari pusat plus 45 miliar dana dekonsentrasi dari provinsi sudah digelontorkan. Tapi sampai sekarang kami belum terima sepeser pun,” ujarnya dengan nada kecewa.
Situasi makin memanas ketika terjadi keributan antara peserta dan panitia di Hotel Mercure Medan. Sejumlah peserta dari kawasan Nias dan sekitarnya memprotes keras karena biaya transportasi mereka tidak dibayarkan sebagaimana dijanjikan.
“Mereka datang pakai uang pribadi, sekitar empat juta rupiah per orang. Tapi setelah acara selesai, tak ada kejelasan penggantian transport,” tambah salah satu peserta lainnya.
Informasi yang dihimpun menunjukkan bahwa hingga kini belum ada peserta bimtek di seluruh Sumut yang menerima haknya. Chat grup WhatsApp para pendamping pun dipenuhi keluhan dan protes terhadap pihak penyelenggara maupun dinas.
“Setiap hari kami tagih di grup, tapi tak ada jawaban pasti. Semua hanya janji,” ujar salah seorang pendamping dari kawasan Tapanuli.
Sejumlah pengurus KDKMP di daerah juga membenarkan bahwa mereka dimintai nomor rekening pribadi oleh pihak dinas dengan janji akan mendapatkan uang transport, namun realisasinya belum ada.




